Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Pemkot Pekalongan Gelar Penguatan Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung KB Jenggot

Dinsos-P2KB Kota Pekalongan menggelar kegiatan Penguatan Penyelenggaraan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB Kelurahan Jenggot.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Dok Kominfo Kota Pekalongan
Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya saat memberikan penguatan Penyelenggaraan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB Kelurahan Jenggot. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan menggelar kegiatan Penguatan Penyelenggaraan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB Kelurahan Jenggot.

Kegiatan dapur sehat atasi stunting (Dashat) ini adalah, sarana untuk membantu masyarakat melalui kader-kader yang sudah dibina untuk mengolah menu makanan yang mudah didapat untuk diolah menjadi makanan sehat.

Kegiatan penguatan Dashat Kelurahan Jenggot dibuka oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya bersamaan dengan launching Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) di BKB Kenanga Kelurahan Jenggot.

Baca juga: Inggit Soraya Lantik Ketua TP PKK dan Bunda PAUD Sokoduwet Kota Pekalongan

Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan bahwa, penguatan Dashat juga tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan gizi para baduta, agar yang beresiko stunting dapat di atasi sedini mungkin.

"Yakni melalui pemberian asupan makanan bergizi yang adekuat sehingga tidak terlahir sebagai generasi stunting berikutnya," kata Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, Selasa (31/10/2023).

Inggit menjelaskan, peluncuran deklarasi 'One Day One Egg' ASN merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota Pekalongan dalam pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan zat protein bagi baduta dalam 1000 HPK.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih, dan apresiasi kepada para kader kesehatan yang tidak kalah penting perannya sebagai garda terdepan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua balita melalui kegiatan parenting.

"Tentang bagaimana memantau tumbuh kembang badutanya, melalui pola pengasuhan dalam keluarga agar baduta dapat pengasuhan yang optimal dari seluruh anggota keluarganya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menerangkan, permasalahan pengentasan stunting membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama, tidak hanya dilimpahkan ke Dinsos-P2KB saja tetapi semua OPD, stakeholder dan masyarakat harus bergerak bersama turut andil mengambil peran dalam mengatasi stunting.

Beberapa upaya telah dilakukan Pemkot Pekalongan, di antaranya membentuk 19 Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang didalamnya ada Dashat, program Bapak/Bunda Anak Asuh Stunting (BAAS) untuk memberikan asupan gizi kepada anak stunting, program One Day One Egg dimana seluruh OPD bersama jajaran ASN nya memberikan bantuan telur minimal 1 hari 1 telur kepada kelurahan binaan masing-masing untuk dibagikan kepada masyarakat yang memiliki anak stunting.

Baca juga: Bunda Literasi Inggit Soraya Ajak Peserta Didik Budayakan Literasi Menyenangkan di Pekalongan

Lalu, membentuk 58 bina keluarga balita (BKB) di setiap posyandu, membentuk tim percepatan penurunan stunting dari tingkat kelurahan hingga kota, dan sebagainya.

"Kegiatan Dashat ini, dapat membantu masyarakat dalam membuat menu makanan dengan gizi yang cukup untuk mengatasi stunting. Tujuan Dashat untuk meningkatkan, status gizi balita melalui pemberian makanan berbasis pangan lokal."

"Dengan bahan yang digunakan, merupakan kaya akan sumber protein dan tetap memperhatikan gizi seimbang terhadap Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Setelah Dashat ini sudah berjalan, tinggal pola pengasuhan dari orangtua kepada anaknya juga perlu diperhatikan," katanya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved