Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pemkot Semarang Segera Asesmen Relokasi Warga Perum Dinar Indah, Hasil Koordinasi Bersama BNPB

Kajian relokasi warga Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang akan segera dilakukan Pemkot Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan sambutan dalam rapat koordinasi penanganan banjir bersama BNPB, di Balai Kota Semarang, Senin (18/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang berencana melakukan kajian relokasi warga Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Perumahan tersebut berada di daerah cekungan dan berdekatan dengan bantaran sungai.

Hal itu menyebabkan sering terjadi banjir.

Sebelumnya, wacana relokasi Perumahan Dinar Indah Semarang santer diperbincangkan.

Namun, hingga kini belum ada titik temu wacana tersebut. 

Baca juga: Pajak Semarang Timur Gelar Tax Gathering Apresiasi Wajib Pajak

Baca juga: HUT ke-503 Kabupaten Semarang Dimeriahkan Expo UMKM Mahasiswa, Upaya Angkat Potensi Lokal

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemkot Semarang mendapat angin segar terkait rencana relokasi Perumahan Dinar Indah seusai rapat koordinasi dengan BNPB di Balai Kota Semarang, Senin (18/3/2024). 

Selama ini, relokasi Perumahan Dinar Indah Semarang memang masih jadi perdebatan.

Namun, perlu ada solusi penanganan banjir di sana.

Apalagi, beberapa hari lalu, alarm pun bunyi akan terjadi limpasan. 

"Sehingga, memang harus ada relokasi."

"Tapi, saat lalu jadi perdebatan karena aset milik mereka."

"Kalau Pemkot Semarang membangunkan, tidak sesuai aturan," jelas Mbak Ita, sapaannya. 

Kondisi di Perumahan Dinar Indah Mateseh Semarang.
Kondisi di Perumahan Dinar Indah Mateseh Semarang. (TRIBUNJATENG/Muhammad Fajar Syafiq Aufa.)

Setelah rapat koordinasi dengan BNPB, Ita menjelaskan, Pemkot Semarang berencana melakukan asesmen dan kajian relokasi warga Perumahan Dinar Indah Semarang.

Diucapnya, pemerintah memang tidak dapat membangunkan rumah dengan biaya ratusan juta rupiah.

Namun, BNPB bisa membantu pembangunan meski tidak keseluruhan.

Asalkan, sudah memiliki asesmen dan kajian.

"BNPB menyampaikan bisa jadi salah satu jalan untuk merelokasi."

"Memang ada batasan dan aturan."

"Begitu ada angin segar, kami melanjutkan rakor tingkat Kota Semarang," terangnya. 

Baca juga: Tempat Ngabuburit Syahdu di Atas Jalan Tol Kabupaten Semarang, Ditemani Kabut dan Panorama Alam

Baca juga: Penerapan Interprofessional Education IPE oleh STIKES Telogorejo Semarang

Mbak Ita memaparkan, relokasi tidak bisa seketika dilaksanakan.

Perlu mencari lahan untuk pembangunan rumah.

Bantuan untuk pembangunan rumah pun ada batasan.

Selebihnya, warga yang harus mengupayakan. 

"Kami akan asesmen dan kaji, kalau mau dengan angka sekian."

"Tidak bisa membangunkan dengan sekian ratus juta rupiah, tapi ini jadi bagian membantu," ucapnya. 

Setelah penanganan banjir di ibu kota Jawa Tengah selesai, Mbak Ita menyebut jika Pemkot Semarang melakukan asesmen.

Diakuinya, wilayah Perumahan Dinar Indah Semarang saat ini adalah wilayah larangan untuk perumahan.

Namun, bagaimanapun persoalan ini perlu segera diselesaikan. 

"Tempat itu tidak boleh dibangun, tapi karena pengembang melakukan di situ dan masyarakat beli ya sudah terlanjur."

"Ini langkah-langlah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan di Perumahan Dinar Indah Semarang," jelasnya. 

Baca juga: Karang Taruna Bantu Warga Terdampak Banjir di Tambakrejo Semarang

Baca juga: Astra Motor Jateng Salurkan Sembako dan Beri Layanan Ganti Oli Gratis bagi Korban Banjir Semarang

Sementara itu, Tenaga Ahli BNPB, Brigjen Pol Ary Laksmana Widjaya menyebut tidak bermaksud mengambil alih penanganan banjir daerah.

Namun, BNPB membantu penanganan upaya mengurangi risiko.

Misalnya, dengan relokasi, warga akan terhindar dari banjir.

"Kami memberi bantuan rumah tentunya Pemda harus membuat asesmen."

"Masalah mereka tinggal di bantaran bukan kebencanaan tapi bagaimana mengelola masyarakat itu tugasnya pemda."

"Begitu Pemda merelokasi atau segala macam, bisa didukung BNPB."

"Kami bisa melakukan bantuan," jelas Brigjen Pol Ary. 

Pihaknya mempersilakan pemda melakukan asesmen terkait tempat relokasi, analisa amdal, dan lain-lain.

Jika seluruhnya telah dinilai benar, BNPB akan mendukung. 

"Kami siapkan angkanya, vendornya kalau diperlukan."

"Kalau proses itu belum, ya tidak bisa," katanya. (*)

Baca juga: Warga Karanganyar Dilarang Main Petasan, Kapolres: Ingat, Sudah Banyak Korban Akibat Ledakannya

Baca juga: Masih Dikepung Banjir, Polres Kudus: Hati-hati Jalur Menuju Purwodadi Maupun Sebaliknya

Baca juga: 3 Relawan BPBD Cilacap Diterjunkan ke Demak, Bantu Warga Terdampak Banjir

Baca juga: Residivis Diringkus Satresnarkoba Polresta Banyumas, Semua Berawal Pelaku Alami Kecelakaan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved