Berita Kudus
Transaksi Digital di Pasar Tradisional di Kudus Sudah Bisa Dilakukan
Digitalisasi keuangan telah merambah ke pasar tradisional di Kabupaten Kudus. Salah satu pasar di Kabupaten Kudus yang sudah bisa memanfaatkan pelayan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Digitalisasi keuangan telah merambah ke pasar tradisional di Kabupaten Kudus. Salah satu pasar di Kabupaten Kudus yang sudah bisa memanfaatkan pelayanan keuangan digital yaitu Pasar Kliwon.
Untuk mendukung digitalisasi keuangan sejumlah pedagang di Pasar Kliwon telah siap dengan transaksi nontunai. Selain pembayaran via transfer rekening, digitalisasi keuangan di Pasar Kliwon juga dilengkapi dengan fasilitas pembayaran via QRIS dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Salah seorang pedagang di Pasar Kliwon Diya mengatakan, di kiosnya sudah mulai ada fasilitas pembayaran via QRIS BRI sejak dua tahun lalu. Bukan dirinya yang mengajukan untuk fasilitas QRIS, melainkan dari pihak BRI yang proaktif menawarkan agar di kiosnya terdapat QRIS untuk transaksi nontunai.
“Jadi penawaran untuk QRIS itu diberikan agar pelanggan yang tidak bawa uang tunai bisa membayar nontunai,” kata Diya saat ditemui Tribunjateng.com di kiosnya di Pasar Kliwon, Rabu (3/4/2024).
Setelah dua tahun berjalan pemasangan QRIS di kiosnya, kata Diya, beberapa pengunjung merasa terbantu karena bisa transaksi dengan nontunai. Dalam waktu dekat kios yang menjual peranti interior rumah dipastikan akan lebih banyak pelanggan yang datang.
“Sebentar lagi lebaran, banyak yang datang ingin beli gorden, taplak meja, karpet. Uang THR biasanya ditransfer mereka kalau bayar tinggal scan QRIS,” kata Diya.
Ketua Himpunan Pasar Kliwon (HPPK) Silahuddin mengatakan, fasilitasi pembayaran nontunai berupa QRIS oleh BRI sudah ada sejak 2022. Sampai saat ini sejumlah pedagang masih memanfaatkan QRIS sebagai salah satu fasilitas pembayaran dalam berjualan.
Dari total 1.425 pedagang di Pasar Kliwon, katanya, belum ada 10 persen pedagang yang sudah bisa melayani pembayaran nontunai via QRIS. Biasanya mereka para pedagang besar atau kelas grosir yang sudah memanfaatkan pembayaran melalui QRIS.
“Mereka para pedagang besar selain QRIS juga biasanya melayani transaksi via transfer rekening,” kata Silahuddin.
Sementara Pimpinan Cabang BRI Kudus Iman Indrawan mengatakan, sampai saat ini di Kabupaten Kudus ada sebanyak 9.139 titik QRIS yang bisa diakses nasabah untuk melakukan pembayaran nontunai. Selain di pasar tradisional, QRIS juga tersebar di berbagai titik misalnya di restoran, hotel, sampai warung kelontong.
“Ini bentuk kemudahan untuk melakukan transaksi yang diberikan BRI kepada nasabah,” kata Iman.
Selain QRIS, katanya, kemudahan transaksi juga bisa diakses melalui mesin electronic data capture (EDC). Untuk mesin ini di Kabupaten Kudus ada sebanyak 294 buah yang tersebar di berbagai titik.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Gandeng Stakeholder Cek Kesiapan SPKLU di Ruas Tol Trans Jawa
Baca juga: Korban KN Warga Blora Bertambah, Tapi Urusan Ternak Ayam Bukan Rekrutmen CPNS Kemenkumham
Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Locked On VVUP, Ada Member Asal Indonesia Kim Fransa
Baca juga: Inilah Sosok Daffana Nabilah Anak Sultan Sidoarjo Bagi-bagi 1500 Takjil Tiap Sore
Remaja Putri di Kudus Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual, Orangtua Tuntut Pelaku Segera Ditangkap |
![]() |
---|
Harga Gabah di Atas HPP, Petani di Kudus Merasa Puas |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Kucurkan Rp 9,3 Miliar untuk Perbaikan 58 Sekolah |
![]() |
---|
Ranperda Produk Halal di Kudus, Sutejo: Kami Sedang Bahas dengan OPD |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Siap-siap Sulap eks Stasiun Wergu Jadi Pusat Kuliner, Pengelolaan Tunggu Investor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.