Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Judi Online

Kisah di Balik Tobatnya Mantan Pecandu Judi Online

Kemenangan terbesar bagi seorang penjudi adalah berhenti berjudi. Itulah salah satu ungkapan yang dilontarkan oleh pria berinisial B (28).

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
(Iqbal/Tribunjateng)
Ilustrasi situs judi online. 

"Kemenangan terbesar penjudi itu ya berhenti berjudi.  Itu sudah merdeka beneran, kalau bisa berhenti. Pikiran jadi lebih tenang," tegasnya.

Sementara itu, menurut Psikolog dari RSUD dr R Soetijono Blora, Tisna Cahyamita, ada  beberapa faktor seseorang bisa terjebak dalam lingkaran judi online.

Di antaranya, ikut-ikutan teman, ambisi memenuhi gaya hidup, kemudahan akses, baik akses pinjaman online ataupun judi online.

Faktor gaya hidup menjadi satu hal yang bisa menjadi pemicu seseorang terjerumus ke judi online.

Bagaimana pun, seseorang tidak akan pernah selesai untuk memenuhi gaya hidup. Karena tren gaya hidup setiap saat selalu berkembang.

"Kalau memenuhi kebutuhan hidup itu bisa. Tetapi kalau untuk memenuhi gaya hidup itu pasti akan merasa kurang terus. Oleh karena itu, terkadang seseorang demi ingin memenuhi gaya hidupnya, dia memilih cara yang dianggap cepat, yakni dengan judi online," jelas Tisna.

Setelah terjerumus di lingkaran judi online, akhirnya kesehatan mental seseorang menjadi terganggu, mulai muncul sifat adiksi atau kecanduan judi online.

Di sisi lain, kemudahan akses menjadi faktor yang sangat berpotensi menjadi pemicu seseorang jatuh ke jurang judi online. Terutama di era digital seperti saat ini.

Tisna menjelaskan kemudahan akses di era digital sering kali disalahgunakan oleh seseorang untuk menggunakan hal-hal ke arah negatif, seperti judi online.

"Saat ini kan judi online itu mudah sekali diaksesnya. Ditambah akses pinjaman online yang mudah sekali, lalu menyalahgunakan uang pinjaman untuk judi online. Ibaratnya di dunia digital ini pisau bermata dua. Bisa digunakan untuk hal positif dan negatif," jelasnya.

Kendati demikian, Tisna mengingatkan, selain bisa terancam hukuman pidana, sejatinya ada banyak dampak negatif jika seseorang nekat bermain judi online.

Di antaranya, dari sisi finansial akan terganggu, bagi yang sudah berkeluarga, hubungan dengan pasangan dan anak menjadi kurang harmonis hingga bisa berujung ke perceraian, saat bekerja menjadi kurang fokus.

Tisna sempat mempunyai klien seorang pemain judi online. Klien itu bekerja di sektor perbankan, dengan istri yang juga kerja di perbankan. Dan telah memiliki anak.

Klien itu datang untuk berkonsultasi dengan Tisna. Dihadapan Tisna, klien tersebut mengaku nyaris bercerai dengan sang istri karena dirinya kecanduan bermain judi online.

"Klien itu yang paling parah dampaknya yang pernah konsultasi ke saya. Dia hampir cerai dengan istrinya. Lalu, dia juga sempat mau diperkarakan atau akan dilaporkan ke polisi oleh seseorang karena kasus utang piutang. Dia berutang itu juga untuk judi online," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved