Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Eks Dirut Bank Jateng Tersangka

Alasan Mantan Dirut Supriyatno Jadi Tersangka, Uang Rp 380 Miliar Bank Jateng Menguap ke Sritex

Mantan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023 Supriyatno ditetapkan tersangka, karena beri pinjaman Sritex Rp 380 miliar tanpa analisa kredit.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Kolase foto Tribunjateng/Agus Iswadi dan Zainal Arifin
SRITEX - Eks Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno (kiri) karib disapa Nano ditetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi PT Sritex Solo. Foto kanan : Suasana Pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) wilayah Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah pada Jumat (23/5/2025) siang. 

Selain BCA hutang jumbo Sritex lainnya ada di bank State Bank of India sebesar  US$ 43,887,212 dan beberapa bank lainnya dengan utang hingga jutaan dolar.

Keputusan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)  memberikan efek domino yang cukup besar.

Salah satunya dampak terhadap perbankan yang memang menjadi salah satu kreditur terbesar untuk emiten berkode saham SRIL ini.

Jika mengacu pada laporan keuangan Sritex per 30 Juni 2024, total utang bank baik itu untuk jangka panjang maupun pendek berjumlah US$ 828,09 juta atau berkontribusi sekitar 51,8 persen dari total liabilitas yang dimiliki.

Di mana, total liabilitas Sritex senilai US$ 1,59 miliar.

Adapun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi kreditur terbesar dari perusahaan yang bergerak di bidang tekstil ini.

Sritex memiliki utang di BCA baik itu jangka pendek dan jangka panjang.

Secara rinci, utang di BCA yang bersifat jangka pendek senilai US$ 11.37 juta dan yang bersifat jangka panjang senilai US$ 71,31 juta.

Berarti totalnya utang Sritex di bank swasta terbesar di tanah air ini mencapai US$ 82,68 juta. 

Namun, utang tersebut sudah sedikit menurun jika dibandingkan dengan posisi akhi tahun 2023. Sebab, pada periode tersebut, utang Sritex di BCA masih senilai US$ 83,53 juta.

Selanjutnya, utang-utang Sritex di bank banyak berasal dari bank-bank milik asing.

Sebut saja, State Bank of India, Singapore Branch, Bank QNB Indonesia, hingga Citibank N.A., Indonesia dengan rata-rata nilai lebih dari US$ 35 juta dikutip dari Kontan.co.id

Selain itu, bank-bank daerah pun tercatat juga menjadi kreditur dari perusahaan yang sudah berdiri sejak 1966 ini.

Misalnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, dan PT Bank DKI yang turut menyalurkan utang untuk Sritex.

Secara rinci, berikut daftar utang bank Sritex per Juni 2024:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BCA): US$ 71.309.579 atau sekitar Rp 1,1 triliun
  2. State Bank of India (cabang Singapura): US$ 43.887.212 atau sekitar Rp 690 miliar
  3. PT Bank QNB Indonesia Tbk: US$ 36.939.772 atau sekitar Rp 581 miliar
  4. Citibank N.A., Indonesia: US$ 35.826.893 atau sekitar Rp 563 miliar
  5. PT Bank Mizuho Indonesia: US$ 33.709.712 atau sekitar Rp 530 miliar
  6. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten Tbk: US$ 33.270.249 atau sekitar Rp 523 miliar
  7. PT Bank Muamalat Indonesia: US$ 25.450.705 atau sekitar Rp 400 miliar
  8. PT Bank CIMB Niaga Tbk: US$ 25.339.237 atau sekitar Rp 398 miliar
  9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk: US$ 25.164.698 atau sekitar Rp 395 miliar
  10. PT BPD Jawa Tengah: US$ 24.202.906 atau sekitar Rp 380 miliar
  11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI): US$ 23.807.159 atau sekitar Rp 374 miliar
  12. Bank of China (Hong Kong) Limited: US$ 21.775.733 atau sekitar Rp 342 miliar
  13. PT Bank KEB Hana Indonesia: US$ 21.531.883 atau sekitar Rp 338 miliar
  14. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd.: US$ 20.000.000 atau sekitar Rp 314 miliar
  15. Woori Bank (cabang Singapura): US$ 19.870.626 atau sekitar Rp 312 miliar
  16. Standard Chartered Bank: US$ 19.570.364 atau sekitar Rp 307 miliar
  17. PT Bank DBS Indonesia: US$ 18.238.794 atau sekitar Rp 286 miliar
  18. PT Bank Permata Tbk: US$ 16.707.929 atau sekitar Rp 262 miliar
  19. PT Bank China Construction Indonesia Tbk: US$ 14.912.809 atau sekitar Rp 234 miliar
  20. PT Bank DKI: US$ 9.130.513 atau sekitar Rp 143 miliar
  21. Bank Emirates NBD: US$ 9.014.852 atau sekitar Rp 141 miliar
  22. ICICI Bank Ltd. (cabang Singapura): US$ 6.969.549 atau sekitar Rp 109,6 miliar
  23. PT Bank CTBC Indonesia: US$ 6.950.110 atau sekitar Rp 109,3 miliar
  24. Deutsche Bank AG: US$ 6.821.059 atau sekitar Rp 107 miliar
  25. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk: US$ 4.970.936 atau sekitar Rp 78 miliar
  26. PT Bank Danamon Indonesia Tbk: US$ 4.519.559 atau sekitar Rp 71 miliar
  27. PT Bank SBI Indonesia: US$ 4.380.982 atau sekitar Rp 68 miliar
  28. MUFG Bank, Ltd.: US$ 23.777.834 atau sekitar Rp 374 miliar.
Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved