Readers Note
Kenapa Lonjakan Flu di Musim Hujan Harus Diwaspadai
SAAT hujan mulai rutin turun di berbagai daerah, fenomena yang sering dianggap “biasa” kembali muncul yaitu batuk, pilek, dan demam
Selain itu, sudah saatnya vaksin influenza dimasukkan dalam kebiasaan tahunan masyarakat urban, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi. Harga vaksin yang kini lebih terjangkau di klinik swasta dapat menjadi investasi kesehatan keluarga yang sederhana namun berdampak besar.
Solusi Nyata
Kita pernah mengalami betapa mahalnya harga kelengahan. Pandemi COVID-19 mengajarkan bahwa sistem kesehatan, sekuat apa pun, bisa lumpuh bila pencegahan di tingkat masyarakat lemah. Kini kita dihadapkan pada ujian serupa dalam skala lebih kecil, tetapi dengan potensi dampak luas bila diabaikan.
Solusi terhadap lonjakan flu seharusnya dilakukan secara kolaboratif dan berlapis. Pemerintah dapat menghidupkan kembali kampanye nasional “Flu Bukan Penyakit Sepele” sembari memperluas akses vaksin influenza, terutama di sekolah dan puskesmas. Institusi pendidikan dan dunia kerja perlu menjadi teladan dengan menerapkan lingkungan sehat, kebijakan stay home when sick, dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat. Media serta tenaga kesehatan juga memiliki peran penting dalam membangun literasi publik agar masyarakat memahami risiko tanpa panik.
Di sisi lain, masyarakat perlu menumbuhkan budaya baru bahwa memakai masker saat sakit bukan tanda lemah, melainkan bentuk tanggung jawab sosial. Kesadaran kolektif seperti ini akan menjadi benteng utama untuk mencegah flu musiman berkembang menjadi ancaman besar.
Penutup
Musim hujan adalah saat di mana alam mengajarkan keseimbangan — antara air yang menyejukkan dan kelembapan yang bisa menjadi sarang penyakit. Tugas kita bukan hanya menunggu pemerintah bertindak, melainkan memulai langkah kecil dari diri sendiri: menjaga imun, memperhatikan lingkungan, dan peduli terhadap kesehatan orang lain.
Karena sejatinya, kewaspadaan hari ini adalah perlindungan bagi esok. Dan musim hujan bukan alasan untuk sakit, melainkan momentum untuk bersama memperkuat ketahanan kesehatan bangsa. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/prima-trisno-aji-dosen-UNIMUS.jpg)