Berita Kudus
Disnakeswan Jateng Siapkan 5.000 Dosis Vaksin Rabies
Sebanyak 5.000 dosis vaksin rabies disiapkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Jumlah tersebut digunakan untuk vaksinasi
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebanyak 5.000 dosis vaksin rabies disiapkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jawa Tengah.
Jumlah tersebut digunakan untuk vaksinasi yang menyasar anjing, kucing, dan beberapa kategori hewan pembawa rabies.
Sub Koordinator Kesehatan Hewan Bidang Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, drh Yoyon Sunaryono mengatakan, vaksinasi merupakan sebuah upaya pencegahan virus rabies agar tidak menular kepada manusia.
Kata dia, Jawa Tengah saat ini masih zero kasus rabies. Tetapi, pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif dengan menyiapkan 5.000 dosis vaksin rabies.
Dari jumlah tersebut, lanjut Yoyon, diprioritaskan menyasar anjing sebagai hewan pembawa rabies tertinggi. Selebihnya disuntikkan kepada kucing, musang, monyet, dan beberapa hewan lainnya.
Yoyon menyebut, alokasi vaksin yang ada didapat dari APBN dan APBD dengan target disuntikkan semua hingga September mendatang.
"Saat ini, Jawa Tengah masih zero kasus rabies. Namun, kita tetap berupaya mencegah agar tidak muncul kasus, salah satunya dengan cara vaksinasi," terangnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi rabies di Kabupaten Kudus, Sabtu (24/6/2023).
Dia menjelaskan, anjing menjadi target utama vaksinasi, mengingat penyebaran virus rabies melalui gigitan anjing mencapai 90 persen.
Karena itu, pihaknya menargetkan semua anjing di wilayah Jawa Tengah harus divaksin. Guna meminimalisir kemungkinan timbulnya penyakit rabies di Jateng.
"Vaksinasi rabies ini juga sudah kita lakukan di Solo, Kota Semarang, dan Kudus. Selanjutnya giliran Kabupaten Batang dan beberapa kabupaten/kota lainnya. Untuk saat ini stok vaksin rabies masih cukup," ujar dia.
Selain vaksinasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat. Misalnya, edukasi agar pemilik anjing, kucing dan beberapa hewan pembawa rabies melakukan pemeriksaan kesehatan hewan rutin, menjaga kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal hewan.
Yoyon berharap agar masyarakat semakin sadar dalam menanggulangi bahaya virus rabies. Seperti contoh, tidak memasukkan hewan dari daerah terjangkit rabies, serta menghindari dari gigitan anjing.
"Jawa Tengah lebih siap menangkal kasus rabies. Semua anjing harus divaksin, perkuat program jogo ternak, dan program bolo ternak," tegasnya.
Pihaknya juga bakal menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang harus dilakukan manakala terkena gigitan anjing atau hewan pembawa rabies lainnya.
Di antaranya, segera membasuh bekas gigitan dengan cairan antiseptik di bawah air mengalir, serta melakukan tindakan lanjutan seperti membuang sebagian darah pada luka gigitan, dan tindakan pengobatan.
"Kami juga melakukan sterilisasi pada kucing liar. Vaksinasi dan sterilisasi ini dimaksudkan untuk menekan potensi timbulnya virus rabies. Supaya keberadaan anjing, kucing dan sejenisnya bisa berdampingan dengan manusia secara aman dan nyaman," harapnya. (Sam)
121 Narapidana Rutan Kudus Dapat Remisi, Ada yang Langsung Bebas |
![]() |
---|
6 Bayi Lahir di RS Sarkies Aisyiyah Kudus 17 Agustus 2025: Biar Mudah Diingat |
![]() |
---|
Peserta BPJS Ketenagakerjaan Meninggal, Ahli Waris Dapat Rp 42 Juta |
![]() |
---|
Agustusan, Pembuat Piala di Kudus Kebanjiran Pesanan |
![]() |
---|
Periksa Dugaan Pungli di Lingkungan Tenaga Pendidik Kudus, Inspektorat Beri 2 Rekomendasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.