Kabupaten Tegal
Bimtek Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Go Digital di Tegal, Fikri Faqih: Harus Pede Jangan Minder
Fikri Faqih tidak menampik jika go digital ini sudah sering digaungkan, tapi fakta atau tindaklanjutnya seperti apa ini yang masih belum diketahui.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menggelar bimtek bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) go digital.
Kegiatan itu digelar di Gedung Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (2/8/2023).
Adapun kegiatan tersebut bekerja sama dengan Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf serta Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kegiatan kali ini, turut dihadiri perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Fahmy Akmal, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni, dan puluhan peserta pelaku ekonomi kreatif di wilayah Tegal.
Baca juga: Tinjau Pekerjaan Mal Pelayanan Publik Kota Tegal, DPUPR: Harus Tepat Waktu
Ditemui setelah kegiatan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menjelaskan, bimtek ini bukan kali pertama, melainkan sudah roadshow ke beberapa lokasi, menyasar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Mengingat sekarang ini digitalisasi sudah sangat masif dan sudah menjadi makanan sehari-hari di masyarakat, tema go digital dipilih untuk lebih mematangkan lagi.
Meskipun Fikri Faqih tidak menampik jika go digital ini sudah sering digaungkan, tapi fakta atau tindaklanjutnya seperti apa ini yang mungkin masih belum banyak yang memahami.
Sehingga lewat bimtek kali ini, para pelaku ekonomi kreatif akan dikenalkan lebih rinci lagi mengenai bagaimana cara pemasaran lewat digital, cara menjual, dan lain-lain.
"Faktanya sekarang ini, orang-orang memesan makanan, pakaian, dan lain-lain lewat aplikasi atau handphone saja."
"Tapi seharusnya tidak hanya bisa dikuasai oleh pihak-pihak tertentu, investor atau perusahaan besar tertentu saja."
"Tapi harusnya yang dari daerah harus bisa memanfaatkan, terutama anak-anak muda yang sudah akrab dengan yang namanya digitalisasi."
"Mereka bisa berekreasi, promosi, dan bisa memasarkan apa saja potensi yang ada."
"Nah lewat bimtek kali ini akan lebih detail lagi informasinya," jelas Fikri Faqih kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Yayasan Rukun Paparkan Konsep Sekolah Minim Sampah di Depan Para Kepsek se-Kabupaten Tegal
Ditanya mengenai apakah SDM di Kabupaten Tegal siap menjalani go digital ini, Fikri menilai jika sebagai konsumen maka jelas sudah siap karena memang sudah memanfaatkan juga.
Tetapi memang belum menjadi produsen, sehingga lewat kegiatan kali ini harapannya bisa dibalik, yang tadinya menjadi konsumen bisa menjadi produsen yang memanfaatkan digital.
Peserta yang mengikuti bimtek pun dikatakan Fikri sebenarnya sudah siap dan ada modal usaha.
Dalam artian kebanyakan sudah membawa serta hasil jualannya, ada yang makanan, pakaian, ada juga yang mengaku jika memiliki usaha angkringan.
"Tapi yang perlu diperhatikan, penyakit anak daerah biasanya minder atau tidak percaya diri."
"Sehingga mudah-mudahan lewat kegiatan kali ini, rasa percaya diri atau pede bisa keluar dan jangka panjangnya bisa memasarkan secara agresif produk jualannya ke mana saja."
"Karena kalau digital ini kan pemasaran bisa lebih luas tidak hanya di area Tegal dan sekitarnya, bisa ke seluruh Indonesia bahkan dunia," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Fahmy Akmal memaparkan, pihaknya memiliki Badan Layanan Umum (BLU) merupakan institusi yang bisa memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif utamnaya dalam hal pembiayaan.
Baca juga: Prostitusi Online Tegal : Kos-Kosan Tempat Prostitusi Online Anak di Bawah Umur di Tegal Digerebek
Hal itu tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2019, kemudian diturunkan ke PP Nomor 24 Tahun 2022 yang menyebut kekayaan intelektual yang sudah dimiliki pelaku ekonomi kreatif bisa menjadi semacam agunan (jaminan) untuk bisa mendapat pembiayaan.
Mengingat pembiayaan ini menjadi salah satu permasalahan atau kendala terbesar yang dialami oleh pelaku ekonomi kreatif.
Adapun sejauh ini, Fahmy menyebut pihaknya sedang menyiapkan tim penilai atau evaluator bisa terbentuk dalam suatu wadah.
Sehingga nantinya pihak perbankan bisa yakin dan percaya dengan kekayaan intelektual yang sudah dimiliki pelaku ekonomi kreatif.
Harapannya kemudian bisa diberikan pendanaan sejumlah berapa menyesuaikan kekayaan intelektual.
"Sehingga panduan, modul pelatihan untuk menjadi evaluator sedang kami siapkan."
"Kami mohon doa dan dukungannya, agar kami Kemenparekraf bisa menyelesaikan dengan cepat kebutuhan wadah BLU dan lain-lain."
"Pertengahan tahun lewat sedikit ini, kami rencananya menyiapkan setidaknya modul yang bisa dikerjasamakan dengan asosiasi yang bisa menyelenggarakan diklat atau pelatihan bagi evaluator," imbuh Fahmy. (*)
Baca juga: Ngeri! Tak Seindah yang Dibayangkan, Seorang Pria Unggah Video Sisi Lain Barcelona Spanyol
Baca juga: Nyambi Jadi Begal Motor, 2 Oknum Polisi Dipecat Bikin Kapolres Bingung Hidup Keduanya Berkecukupan
Baca juga: Unissula Jalin Kerjasama dengan Universitas Labuhanbatu
Baca juga: SIG dan Semen Gresik Gelar Temu Pelanggan Bersama Tukang-Tukang Bangunan di Area Rembang
tribunjateng.com
tribun jateng
Kabupaten Tegal
Ekraf Go Digital
Pelaku Usaha Ekraf
Kemenparekraf
Ahmad Uwes Qoroni
Abdul Fikri Faqih
Fahmy Akmal
PP Nomor 24 Tahun 2022
Mohon Maaf, Stadion Tri Sanja Slawi Tegal Bakal Ditutup Sementara Selama 3 Bulan |
![]() |
---|
Warga Lapor Bupati Tegal Makin Mudah, Cukup Gunakan Aplikasi, Begini Cara Aksesnya |
![]() |
---|
Rayuan Bupati Ischak Kepada Menkes Budi Gunadi, Berharap Ada Rumah Sakit di Selatan Kabupaten Tegal |
![]() |
---|
Perjuangan 600 Buruh Masih Berlanjut Imbas PHK Sepihak PT MKI Tegal, Dirikan Tenda di Depan Gerbang |
![]() |
---|
Pemkab Tegal Sediakan Layanan Bantuan Hukum Gratis bagi Warga Miskin dan ASN di MPP Satya Dahayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.