Kabupaten Semarang
Program Desa Pangan Aman BBPOM, 2 Desa Kabupaten Semarang Ini Terpilih Jadi Pilot Projectnya
Desa Kenteng Kecamatan Bandungan dan Desa Rejosari Kecamatan Jambu terpilih menjadi lokasi intervensi program Desa Pangan Aman BBPOM Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dua desa di Kabupaten Semarang yakni Desa Kenteng Kecamatan Bandungan dan Desa Rejosari Kecamatan Jambu terpilih menjadi lokasi intervensi program Desa Pangan Aman oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang.
BBPOM melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait program nasional tersebut kepada kedua pemerintah desa untuk dilaksanakan selama setahun.
Tujuannya untuk mewujudkan adanya keamanan pangan bagi masyarakat desa.
Baca juga: BBPOM Gandeng 43 Sekolah di Kabupaten Semarang Ikut Program Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman
Baca juga: 43 Sekolah di Kabupaten Semarang Ikuti Program Pangan Jajanan Aman oleh BBPOM, Dapat Sertifikasi
Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BBPOM Semarang, Novi Eko Rini mengatakan, dua desa itu dipilih menjadi lokasi intervensi sesuai sejumlah kriteria.
Beberapa di antaranya yaitu komitmen dari Kepala Desa, adanya pelaku usaha pangan yang bisa diberdayakan, ritel-ritel yang bisa diintervensi, dan lain sebagainya.
BBPOM Semarang juga telah berkoordinasi dengan Dispermasdes Kabupaten Semarang terkait pemilihan desa yang diintervensi.
“Jadi harapan kami bisa menjadi desa pangan aman serta menjadi percontohan supaya bisa menularkan ilmunya kepada desa-desa lain."
"Keluarannya yaitu adanya kader yang aktif, komunitas yang diberdayakan, dan desa bisa secara mandiri bisa menganggarkan untuk keamanan pangan,” ungkap Novi kepada Tribunjateng.com saat Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan di The Wujil Resort & Conventions, Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (14/5/2024).
BBPOM Semarang nantinya juga akan terus melakukan pendampingan pada tahun berikutnya untuk mengecek apakah program yang dilaksanakan berjalan baik atau tidak.
Novi menambahkan, contoh dari desa pangan aman itu beberapa di antaranya yakni bebas dari bahaya cemaran biologi, cemaran kimia, dan cemaran fisik.
“Contohnya masih banyak ditemui makanan yang menggunakan pewarna tekstil, formalin.
Produsennya juga harus paham untuk tidak menggunakan pewarna tersebut dan juga pengawet secara berlebihan,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Budi Rahardjo mengapresiasi program dan intervensi dari BBPOM Semarang.
Menurut dia, program tersebut berdampak pada meluasnya wawasan masyarakat desa yang belum sadar akan keamanan pangan.
“Mudah-mudahan bisa segera ditindaklanjuti oleh desa, tidak hanya pertemuan resmi, namun juga informal seperti pertemuan RT, RW, PKK dan Karang Taruna,” pungkas Budi.
Baca juga: BBPOM Semarang dan Pemerintah Kabupaten Batang Bersinergi Fokuskan Program Pangan Aman
Baca juga: BBPOM Jalani Pertemuan dengan OPD Pemkab Semarang, Siap Gencarkan Gerakan Pangan Aman
Selain menyasar desa, BBPOM Semarang juga menggandeng puluhan sekolah di Kabupaten Semarang untuk mewujudkan program nasional Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) Aman.
Terdapat 43 sekolah yang akan melaksanakan pendalaman program tersebut.
Sekolah yang ikut dalam program itu dari tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya sebelumnya mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang maju dalam program itu akan mendapatkan sertifikat PJAS Aman pada tahap akhir.
“Ini sertifikat yang tidak semua sekolah bisa memiliki."
"PJAS Aman ini menjadi salah satu nilai positif bahwa sekolah tersebut sudah menjalankan pangan aman."
"Jika sekolah sudah punya sertifikat, artinya bisa menjamin makanan di sana sudah aman,” kata Lintang Purba Jaya.
Para guru dan kepala sekolah mendapatkan wawasan terkait bahan kimia dalam makanan jajanan seperti mi, lauk dengan protein tinggi, dan lain sebagainya.
Program nasional selama setahun penuh tersebut merupakan bentuk kepedulian BBPOM terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
Lintang berharap, masyarakat akan bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan mengonsumsi pangan yang lebih sehat. (*)
Baca juga: Oknum Guru SMK Negeri di Jepara Dilaporkan Lecehkan Siswanya, Bibir Korban Diciumi Pelaku
Baca juga: Partai Gerindra Buka Penjaringan Cabup-Cawabup Pilkada Kudus 2024 Mulai Besok Rabu 15 Mei 2024
Baca juga: JANGAN Lewatkan, Job Fair Dinperinaker Blora di GOR Mustika, Tersedia 8.336 Lowongan
Baca juga: BP3 Karanganyar Usung Aan, Kader Golkar Jadi Bacawabup dari PDI P
tribunjateng.com
tribun jateng
Kabupaten Semarang
BBPOM Semarang
BBPOM
Desa Pangan Aman
Novi Eko Rini
Budi Rahardjo
dispermasdes kabupaten semarang
Lintang Purba Jaya
Pangan Jajan Anak Sekolah
Parah! Kondisi Nyata Belasan Truk Sampah di Kabupaten Semarang: Dipaksa Jalan Meski Sudah Keropos |
![]() |
---|
Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Soroti Normalisasi Sungai Kaligarang: Talud Saja Tidak Cukup |
![]() |
---|
10 Kendaraan Angkutan Umum Terjaring Pelanggaran di Terminal Bawen Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Setelah 15 Tahun Buron, S Terpidana Kasus Korupsi Dana Bantuan Desa di Kabupaten Semarang Ditangkap |
![]() |
---|
Kisah Setengah Abad Karmilah Jual Serabi Ngampin Ambarawa, Seporsi Cuma Rp7 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.