Berita Solo
Terduga Teroris Bawa Bom di Kereta, Densus 88 Tangkap M di Stasiun Balapan Solo
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris di Stasiun Solo Balapan pada Rabu (31/7) sekitar pukul 19.30 WIB.
“Semenjak beberapa hari lalu Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan serangkaian penyelidikan di wilayah Batu. Ini masih dalam rangkaian penyelidikan dugaan kasus teroris. Kemudian Polda Jatim membantu mengamankan proses penyelidikan yang dilakukan Densus 88,” jelas dia.
Dalam perbantuannya, Dirmanto menuturkan Polda Jatim mengerahkan tim forensik dan tim Jibom Satbrimob Polda Jatim. Lebih lanjut, Dirmanto masih enggan untuk menjelaskan konstruksi peristiwa hingga terduga teroris itu apakah masuk dalam jaringan tertentu.
"Untuk proses selanjutnya nanti tolong ditunggu karena masih berproses. Jadi kontruksi peristiwanya dan kontruksi hukumnya masih harus ditunggu,” ujarnya. “Untuk jaringan ditunggu dulu karena semua masih dalam proses pendalaman,” sambung Dirmanto.
Bahan Peledak
Terpisah, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut HOK (19), seorang pelajar yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri karena hendak melakukan aksi teror di kawasan Batu, Malang, Jawa Tengah merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). "HOK adalah Pendukung ISIS atau Daulah Islamiyah," kata Kombes Aswin.
Saat ini, lanjut Aswin, pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan atas penangkapan terhadap HOK tersebut. "Densus 88 masih menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan jaringan pendukung ISIS lainnya," jelasnya.
Dalam hal ini pihak Densus 88 juga menyita sejumlah bahan peledak dari tangan tersangka. "Turut diamankan juga beberapa komponen bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka dalam melakukan aksi teror," ujar Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.
Selain itu, Densus 88 juga menyita sebuah tas hitam yang berisi ketapel, jarum kuning, suntikan, hingga gotri.
Satu Keluarga
Tiga terduga teroris yang diamankan di sebuah rumah di Perumahan Villa Syariah Bunga Tanjung RT 1 RW 8, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu (31/7) malam merupakan satu keluarga. Mereka terdiri dari suami-istri dan anak berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 18-19 tahun.
“Iya yang ngontrak itu tiga orang, satu keluarga. Kalau di KK itu asalnya dari Jakarta terdiri dari bapak, ibu, anak,” kata Ketua RT setempat, Yulianto.
Yulianto mengatakan keluarga ini sudah tinggal sekitar 1,5 tahun dan saat datang untuk mengontrak keluarga ini mengaku akan bekerja di Kota Batu.
“Izinnya tinggal itu kerja di Batu tapi kerjanya apa saya tidak tahu karena tertutup,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya mengaku saat penggerebekan ia tak ada di lokasi dan sedang berada di Malang Selatan. “Semalam itu saya tidak di rumah, lagi ada acara di Malang Selatan. Saya ditelepon dan baru sampai rumah jam 11 malam,” kata Yulianto. (Tribun Network/iwn/abd/dya/wly)
Baca juga: Jaksa KPK Bongkar Modus Oknum Pegawai Rutan Memeras Sejumlah Tahanan, Didakwa Pungli Rp 6,3 Miliar
Baca juga: Kontraktor Ditangkap Setelah Gadaikan Mobil Rental, Mengaku Usaha Terpuruk dan Terjerat Utang
Baca juga: Buah Bibir : Putri Marino Potong Pendek Demi Peran
Baca juga: Balita Jalani Operasi Akibat Pendarahan Otak Setelah Dianiaya Orangtua Asuh di Jakarta Utara
Detik-detik Jokowi Menirukan Pidato "Gebrak Meja" Ala Prabowo Subianto di Sidang PBB |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Jokowi Bersedia Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy |
![]() |
---|
Hasan Nasbi Menghadap Jokowi Usai Dilantik Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Cegah Keracunan MBG, Wali Kota Solo Usul Orang Tua Boleh "Inspeksi Mendadak" ke Dapur |
![]() |
---|
10 Foto Terbaik Dipamerkan di Pameran Fotografi di Stasiun Solo Balapan dalam Rangka HUT ke-80 KAI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.