PPDS Undip
Fakta Baru Kasus Pemerasan PPDS Undip Ternyata Biaya Ujian Rp15,5 Juta, Mahasiswa Dipungut Rp80 Juta
Pungutan liar biaya operasional pendidikan (BOP) sebesar Rp80 juta dari pada mahasiswa PPDS yang dilakukan dua terdakwa Taufik Eko dan Sri Maryani.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
Menurutnya, pelaksanaan ujian CBT dilakukan di masing-masing kampus.
Ujian OSCE dan Kompre dilakukan di sebuah daerah yang ditunjuk lembaganya.
"Mayoritas ujian dilaksanakan di pulau Jawa," paparnya.
Berkaitan dengan honor pengawas atau penguji serta biaya akomodasinya Ratih sepenuhnya ditanggung oleh KATI.
Untuk membayar kebutuhan itu, sumber dana diperoleh dari biaya ujian peserta.
Ratih menambahkan, pembayaran dari PPDS Anestesi Undip disetorkan secara kolektif dari rekening terdakwa Sri Maryani.
Baca juga: Begini Cara Taufik Kumpulkan Uang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Rp40 Juta per Orang Berdalih BOP
"Iya setahu saya sejak menjadi bendahara KATI, Prodi PPDS Anestesia Undip selalu membayar ujian para mahasiswanya secara kolektif dari rekening Bu Maryani ke kolegium," jelasnya.
Satu terdakwa lainnya Zara Yupita Azra yang merupakan senior korban tidak terlalu berperan dalam keterangan saksi kali ini lantaran dirinya didakwa dalam pidana berbeda yakni terkait dugaan perundungan atau ancaman dengan kekerasan sesuai pasal 335 ayat 1 KUHP. (Iwn)
Kisah Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Semarang Sampai Berhutang Untuk Bayar Pungli Ujian |
![]() |
---|
Dekan FK Undip Blak-blakan! Tak Tahu Ada Pungutan Rp80 Juta per Semester untuk Mahasiswa PPDS |
![]() |
---|
PPDS Undip Angkatan 77: Akui Wariskan "Pasal Senior Selalu Benar" ke Junior |
![]() |
---|
Bendahara Angkatan 77 PPDS Anestesi Undip Semarang Akui Setor Tunai Rp 40 Juta ke Sri Maryani |
![]() |
---|
Teman Seangkatan Aulia Risma Pernah Laporkan Kasus Perundungan Undip, Mengapa Dicabut? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.