Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

PERINGATAN, Pendaki Gunung Lawu Terancam Kena Blacklist 5 Tahun Jika Tidak Punguti Sampah

Pendaki yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan langsung masuk daftar hitam alias blacklist selama lima tahun.

Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/MARDON WIDIYANTO
BERSIHKAN SAMPAH - Relawan mengecek kondisi jalur Gunung Lawu via Cetho sembari membersihkan sampah yang berserakan, belum lama ini. Pendaki Gunung Lawu diminta untuk membawa sampah-sampah mereka turun. Ada sanksi tegas apabila pendaki gunung Lawu tidak mengindahkan permintaan tersebut. 

Jalur ini berlokasi di Kabupaten Karanganyar dan dimulai dari kawasan Candi Cetho, sebuah situs peninggalan Hindu yang terletak di ketinggian sekira 1.496 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Daya tarik utama dari jalur Cetho tidak hanya terletak pada pemandangan alamnya, tetapi juga suasana spiritual dan budaya yang kuat.

Baca juga: Kondisi Terkini Belasan Santri Yang Mendaki Pertama Kali Tanpa Guide di Gunung Lawu

Baca juga: Perhutani Imbau Pendaki Tidak Tidak Naik Gunung Lawu Via Mbabar Jenawi Karanganyar, Ini Alasannya

Pendaki yang memilih rute ini akan melewati area perbukitan berkabut, perkebunan warga, hingga kawasan hutan yang lebat dengan udara yang sejuk dan segar. 

Jalur ini juga dikenal dengan keheningan dan atmosfer mistis, karena dekat dengan lokasi-lokasi bersejarah dan tempat semedi.

Jalur pendakian via Cetho memiliki tingkat kesulitan sedang hingga berat, dengan estimasi waktu tempuh sekira 7 hingga 10 jam untuk mencapai puncak Hargo Dumilah (3.265 mdpl).

Beberapa pos yang dilewati antara lain Pos Cemoro Kandang, Pos Brak Seng, Pos Bulak Peperangan, hingga Sendang Drajat, sebelum akhirnya tiba di puncak.

Selain menawarkan keindahan dan keunikan, jalur Cetho juga dikelola oleh komunitas relawan setempat.

Salah satunya Relawan Cetho (Reco), yang aktif menjaga kebersihan dan keamanan jalur pendakian.

Para pendaki diwajibkan mengikuti aturan yang berlaku, termasuk membawa turun kembali sampah mereka, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian alam Gunung Lawu.

Karena keistimewaannya, jalur ini kerap dipilih oleh pendaki yang mencari pengalaman spiritual atau ingin merasakan pendakian dengan suasana yang lebih tenang dibandingkan jalur Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang.

Namun, belakangan ini jalur Lawu via Cetho menjadi sorotan karena masalah sampah yang ditinggalkan pendaki.

Hal ini mendorong pengelola untuk memperketat aturan, termasuk sanksi tegas bagi pelanggar.

Dengan kombinasi antara keindahan, sejarah, dan tantangan fisik, jalur Lawu via Cetho tetap menjadi salah satu rute pendakian favorit yang menyuguhkan pengalaman tak terlupakan. (*)

Sumber Tribun Solo

Baca juga: Pengurus DPC PDIP Solo Terbentuk Sebelum Akhir Desember 2025

Baca juga: Tangis di Rumah Duka Marsma Fajar Adriyanto, Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Latih di Bogor

Baca juga: Bupati Kendal Perkuat Pengawasan Melalui Tameng Desa untuk Berantas Perangkat Nakal

Baca juga: Sosok Marsma Fajar Adriyanto, Penerbang Jet Tempur F16, Korban Tewas Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved