Berita Kudus
Begini Cara BPJS Kesehatan Bantu Turunkan Angka Stunting di Kudus, Seperti di Kecamatan Dawe Ini
drg Atiek Herawati berharap, Gotaas ini bermanfaat bagi anak-anak dan orangtua untuk meningkatkan gizi anak, utamanya di wilayah Kecamatan Dawe.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - BPJS Kesehatan Cabang Kudus turut membantu percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kudus dengan memberikan bantuan berupa susu formula dan makanan tambahan kepada anak stunting di Kecamatan Dawe.
"BPJS Kesehatan merupakan lembaga badan hukum publik yang menjalankan amanah dalam bidang pemberian jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia."
"Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab, komitmen, dan kepedulian kami terhadap masyarakat melalui program Organization Social Responsibility (OSR)."
"Ini guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Agustian Fardianto kepada Tribunjateng.com, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Cerita Bupati Kudus Hartopo Berdiri 6 Jam Tunggu Bus di Arab Saudi
Ardi menambahkan, Pemkab Kudus telah bersinergi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus melalui program pencanangan Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GOTAAS) tentunya harus didukung oleh semua pihak.
Utamanya untuk bersama-sama menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Kudus.
"Kami mendoakan semoga niat baik ini dapat terus berjalan."
"Anak-anak stunting yang saat ini mengikuti program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan orangtua terus bersemangat, ulet dalam memberikan gizi yang baik dan yakin akan mendapatkan hasil yang baik serta bisa tumbuh dengan normal," kata Ardi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Korupsi Dana Desa Rp 259 Juta, Pak Kades di Kudus Ini Dihukum 1 Tahun Penjara
Kepala Dinkes Kabupaten Kudus, Andini Aridewi berterima kasihnya kepada IDI Cabang Kudus atas support dalam pengentasan kasus stunting di Kabupaten Kudus.
Termasuk juga BPJS Kesehatan Cabang Kudus yang telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada para peserta JKN.
Salah satunya terkait kasus stunting serta Tim Gizi dan KIA dari Puskesmas Dawe yang sudah memantau stunting di wilayah Kecamatan Dawe.
"Ini adalah upaya bersama, tidak hanya dibantu pemberian makanan tambahan (PMT), seperti susu, telur dan sebagainya."
"Tetapi intinya adalah apa yang disampaikan oleh dokter atau tim medis dapat dilaksanakan di rumah," kata Andini melalui Tribunjateng.com, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Pemkab Kudus Usul Kenaikan UMK 6,4 persen, Ini Tanggapan Ketua RTMM SPSI
Ditambahkan pula semoga kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat sehingga dapat menyelamatkan anak-anak, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat optimal.
Sementara, Ketua IDI Cabang Kudus, Ahmad Syaifuddin berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Dinkes Kabupaten Kudus yang telah mendukung dan membantu pelaksanaan Gotaas di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh Tim IDI Kabupaten Kudus.
"Harapannya dalam penuntasan stunting ini semua pihak berperan, terutama dari keluarga, orangtua sebagai pendidik terdekat yang memantau perkembangan anaknya, agar dapat tumbuh berkembang dengan baik," katanya.
Di kesempatan yang sama, Plt Kepala Puskesmas Dawe, drg Atiek Herawati berharap, Gotaas ini bermanfaat bagi anak-anak dan orangtua untuk meningkatkan gizi anak, utamanya di wilayah Kecamatan Dawe.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan: 7 Ranperda Luncuran 2022
Winda Ayu (35), warga Margorejo, Dawe, ibu dari balita yang mendapatkan program ini berterima kasih atas perhatian dari Pemkab Kudus, IDI Kudus, BPJS Kesehatan Cabang Kudus, dan petugas di Puskesmas Dawe.
Dia menceritakan awalnya anaknya tidak mau minum susu dan makannya juga kurang.
Setelah konsultasi ke dokter anaknya diberikan entrakid.
Selama 4 kali pertemuan, monitor, dan evaluasi, kondisi putrinya sudah ada perubahan ke arah yang baik.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dari awal ikut dan sampai sekarang, perkembangan kondisi kembang anaknya sangat baik," katanya.
Dia berharap, setelah mengikuti dan mendapatkan tambahan susu formula dan tambahan gizi makanan lainya, anaknya bisa lulus dari stunting dan berkembang normal sepeti anak-anak yang lain. (*)
Baca juga: Hasil Rapat Dewan Pengupahan Kota Semarang, UMK 2023 Diusulkan Rp Rp 3.060.000, Naik 7.3 Persen
Baca juga: Fakultas Psikologi USM Gelar Workshop Penulisan Buku Referensi
Baca juga: Memperkenalkan Keseruan Kompetisi Atletik Pelajar Terbesar di SDN Pleburan 04 Kota Semarang
Baca juga: Revitalisasi Kampung Melayu Semarang Rampung Akhir Bulan Ini, Tinggal Finishing