Berita Kudus
Melihat Lebih Dekat, Jembatan Apung Sambung Roso Penghubung Kudus-Demak, Dibuat Tiap Hari 24 Jam
Jembatan apung sepanjang sekira 85 meter ini dibangun sebagai akses masyarakat Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus dan Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dihubungkan dengan sebuah jembatan apung sejak Februari 2023.
Jembatan sepanjang sekira 85 meter tersebut dibangun sebagai akses masyarakat Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak.
Mulai dari bidang pendidikan, pertanian, hingga aktivitas dagang masyarakat.
Melalui jembatan tersebut, masyarakat Desa Sambung bisa memangkas jarak hingga 3 kilometer dari Kecamatan Gajah menuju Kecamatan Undaan, dan sebaliknya.
Baca juga: Isi Surat Pencuri di Kudus kepada Para Korbannya, Ponsel Curian Dikembalikan Lewat Ojek Online
Baca juga: 10 PHD Kudus Bakal Berangkat ke Tanah Suci
Jembatan Sambung Roso dibuka 24 jam setiap harinya dengan dijaga masyarakat sekitar.
Warga yang hendak melintasi jembatan dibebani retribusi Rp 2.000 per sepeda motor dan Rp 1.000 khusus pelajar.
Selain membuka lapangan pekerjaan, jembatan tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat yang semakin meningkat.
Masyarakat dari kedua desa bisa dengan mudah melakukan aktivitas keseharian, di antaranya adalah memasarkan hasil pertanian masing-masing.
Melalui pasar-pasar tradisional di kedua wilayah.
Penjaga jembatan, Tarno mengatakan, kondisi jembatan masih cukup baik untuk dilalui sepeda motor sejak diresmikan pada Februari 2023.
Kata dia, jembatan apung Sambung Roso ini adalah pengganti jasa penyebrangan yang digeluti warga sejak lama menggunakan perahu.
Kemudian datang sebuah investor dari luar kota yang membangun jembatan dengan skema apung.
Meski jembatan sudah terbangun, lanjut dia, warga yang sebelumnya mencari pendapatan dari jasa penyebrangan tetap diberikan ruang sebagai penjaga pintu jembatan.

Baca juga: Layanan Kepolisian Pindah Ke Polsek Kota Kudus, Mudahkan Jangkauan Masyarakat
Baca juga: Peringkat Pertama, KPP Pratama Kudus Raih NKO Terbaik Tahun 2022
"Setiap hari ada 4 orang yang menjaga."
"Dibagi menjadi 2 shift, setiap shifnya 2 orang," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (16/5/2023).
Tarno menyebut, jembatan tersebut ramai setiap harinya, mulai dari pagi hingga malam hari.
Pagi hari ramai pedagang, pelajar, dan pekerja yang melintasi jembatan.
Siang hingga sore hari dipadati warga yang hilir mudik antar dua daerah dengan perkiraan mencapai sekira 400 sepeda motor setiap harinya.
"Yang paling ramai biasanya saat hari-hari pasaran."
"Namun, setiap harinya tetap ramai," tuturnya.
Seorang warga, Karimin senang dengan terbangunnya jempatan apung.
Dia setiap hari mengayuh sepeda dari Gajah menuju Undaan untuk mengajar sebuah madrasah melewati jembatan apung dengan membayar Rp 2.000.
"Setiap hari saya lewat jembatan untuk ngajar madrasah."
"Alhamdulillah sudah bagus jembatannya" tutur dia. (*)
Baca juga: Rommy Benarkan Nasaruddin Umar Masuk Bursa Cawapres Ganjar: Sedang Kami Elus-elus
Baca juga: Nasaruddin Umar Enggak Pernah Bermimpi Jadi Cawapres Ganjar
Baca juga: Beredar Kabar Tokoh NU sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal bakal Jadi Cawapres Ganjar
Baca juga: Video Viral Keracunan Makanan Hajatan di Karanganyar, 3 Warga Masih Rawat Inap
tribunjateng.com
tribun jateng
jembatan apung
Jembatan Apung Sambung Roso
Kudus
feature
Jembatan Penghubung Kudus-Demak
Pemkab Kudus Siap-siap Sulap eks Stasiun Wergu Jadi Pusat Kuliner, Pengelolaan Tunggu Investor |
![]() |
---|
Nida Saidatul Iza Anggota PAW DPRD Kudus, Dorong Generasi Milenial Makin Melek Politik |
![]() |
---|
Beda Nasib dengan Pati, Kenaikan PBB-P2 di Kudus Hanya 10-30 Persen, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Warga Kudus Tak Perlu Khawatir, Ini Solusi Bupati Samani Jika Kepesertaan BPJS Sudah Nonaktif |
![]() |
---|
Sosok Nida Saidatul Iza Anggota DPRD Kudus Hasil PAW, Alumnus Undip Berusia 25 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.